Bab 2
Jujur dan Menepati Janji
1. Memahami Perilaku JujurJujur adalah berkata benar dan sesuai demgan kenyataan. Seseorang disebut jujur apabila berkata sesuai dengan kenyataan. Jujur merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang mukmin. Lawan dari jujur adalah berkata dusta. Sungguh, Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang umat-Nya berkata dusta.
Seseorang yaang bersifat jujur akan mudah mendapat kepercayaan orang lain.Hal ini dikarenaakan mereka akan merasa aman ketika memberi kepercayaan kepada orang jujur. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk memercayai kita, karena kepercayaan terlahir dari kejujuran yang kita tunjukkan. Jika kita memang jujur, orang ain akan percaya kepada kita. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya jika ada kejujuran. Jika seseorang dipercaya oleh orang ain, akan mempermudah jalan mencari rejeki.
Perhatikan terjemahan sabda Nabi berikut ini.
Dari Abdulah r.a. dari Nabi saw. bersabda:"Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senatiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dn sesungguhnya kejahatan kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta."
Allah Swt. menyeru orang beriman untuk bertakwa kepada Allah Swt. dan berkata benar. Bertakwa berarti bersungguh sungguh daam menaati semua perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Hakikat dari takwa adalah takut kepada Allah Swt., takut berbuat salah dan dosa.
2. Memahami Perilaku Menepati Janji
Janji adalah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Menepati janji berarti melaksanakan janjinyang pernah diucapkan kepada orang lain. Menepati janji merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki orang beriman. Menurut hadis Nabi Muhammad saw. riwayat Bukhari dan Muslim, seseorang yang ingkar janji dikategorikan sebagai orang munafik. Sifat munafik merupakan bentuk perilaku yang sangat erat hubungannya dengan keimanan dan amaliyah atau perbuatan. Sifat munafik hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam karena bagian dari jenis perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
Janji adalah hutang, hutang akan diminta pertanggungjawabannya sampai di akhirat. Apabila berjanji, ucapkanlah InsyaAllah (jika Allah menghendaki). Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa akan datang. Manusia hanya bisa merencanakan dan berusaha, sedangkan hasilnya ada ditangan Allah Swt. Perhatikan arti hadis berikut ini:
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya yang terbaik diantara kamu adalah siapa yang paling baik menunaikan janji."
Orang-orang yang melanggar janji dan sumpah kepada Allah Swt. akan mendapat azab yang pedih dari Allah Swt. di akhirat kelak. Di akhirat kelak Allah Swt. tidak akan menyapa dan memperhatikan mereka yang melanggar janji dan sumpah. Janji yang pernah kita ucapkan haruus dilaksanakan, sebab janji adalah hutang yang wajib dibayar. Orang yang bersifat jujur senantiasa menepati janji.
TERIMA KASIH :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar