Bab 4
Zakat Fitrah dan Zakat Mal
1. Zakat FitrahZakat merupakan rukun Islam yang berkaitan dengan harta. Arti zakat sendiri secara bahasa adalah "menyucikan". Zakat ada dua macam, yaitu zakat mal, dan zakat fitrah.
Secara bahasa, zakat fitrah adalah zakat kesucian. Menurut istilah zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan setiap jiwa/orang yang mukmin di bulan Ramadhan. Zakat fitrah disyariatkan Allah kepada umat Islam pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijriah. Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi semua umat Islam; besar, kecil, laki-laki, dewasa, budak, maupun merdeka.
Kewajiban berzakat fitrah berlaku bagi setiap muslim yang merdeka yang memiliki kelebihan makanan satu hari satu malam sebanyak satu sha' dari makanannya bersama keluarga. Kewajiban berzakat fitrah di samping bagi dirinya sendiri, juga semua tanggungan keluarga, seperti istri, anak-anak, dan pembantu yang mengurus pekerjaan rumah tangga.
Bahan yang dipakai untuk berzakat fitrah adalah bahan makanan pokok, yang mempunyai sifat mengenyangkan, banyak ditanam orang, dan tahan lama. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam setiap jiwa adalah satu sha' atau 3,1 liter atau sama dengan 2,5 kg atau uang yang seharga bahan makanan pokok untuk satu jiwa.
Syarat-syarat Muzakki (Orang Yang Mengeluarkan Zakat):
- Beragama Islam
- Mengalami kehidupan di bulan Ramadhan.
- Mampu membayar zakat.
Rukun Zakat Fitrah:
- Niat.
- Adanya muzakki (orang berzakat fitrah).
- Adanya musthahik (orang yang menerima zakat fitrah).
- Adanya harta yang dipergunakan untuk berzakat fitrah.
Waktu Zakat Fitrah:
Ada tiga hukum membayar zakat fitrah bagi umat Islam, yaitu.
a. Waktu Ta'jil
membayar zakat fitrah secara ta'jil hukumnya diperbolehkan, yakni dilakukan sejak awal bulan Ramadhan tiba hingga hari terakhir bulan Ramadhan sebelum maghrib (berbuka).
b. Waktu Wajib
Hukum wajib ini diperuntukkan bagi umat Islam yang membayar zakat fitrah semenjak matahari terbenam (salat Maghrib) sampai sebelum salat subuh di akhir bulan Ramadhan.
c. Waktu Lebih Utama
Waktu lebih utama untuk membayar zakat fitrah bagi umat Islam adalah sejak selesai salat subuh sampai sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Salat Idul Fitri yang menjadi oatokan adalah Salat Idul Fitri di tempat kita tinggal.
2. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat atas harta yang dimiliki oleh seseorang. Zakat mal dikeluarkan untuk membersihkan harta yang dimiliki dengan cara memberikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan kadar dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama. Hukum mengeluarkan zakat mal adalah wjib bagi orang yang sudah memenuhi syarat-syaratnya.
Adapun Syarat-syarat muzaki (orang yang berzakat)
- Beragama Islam.
- Merdeka (tidak hamba sahaya).
- Harta milik sempurna, tidak merupakan pinjaman pihak lain.
- Harta mencapai satu nisab
- Sudah satu tahun dimiliki
1. Emas dan Perak
Nisab emas : 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr.)
Nisab perak : 624 gr.
Kadar zakat keduanya :2,5%
2. Harta Perniagaan
Nisab : senilai dengan emas 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr)
kadar zakat : 2,5%
3. Peternakan
Kambing/ domba
Nisab Kadar zakat
1. 40-120 ekor : 1 ekor umur 2 tahun
2. 121-200 ekor : 2 ekor umur 2 tahun
3. 201-300 ekor : 3 ekor umur 2 tahun
Sapi/kerbau
Nisab Kadar zakat
1. 30-39 ekor : 1 ekor umur 1 tahun
2. 40-59 ekor : 1 ekor umur 2 tahun
3. 60-69 ekor : 2 ekor umur 1 tahun
4. 70-79 ekor : 2 ekor umur 2 tahun
5. 80-89 ekor : 3 ekor umur 1 tahun
Unta : karena unta tidak dibudidayakan di Indonesia maka tidak disebutkan nisab dan zakatnya.
Untuk peternakan selain yang disebutkan diatas seperti unggas dan budi daya perikaan, perhitungan zakatnya disamakan dengan harta peniagaan. Nisabnya senilai dengan harga emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.
4. Pertanian
Khusus yang memproduksi makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, sagu, dan lain-lain; ketentuannya adalah:
Nisab : 750 kg (5 wasaq)
Kadar zakat : 10% (apabila tidak ada tambahan biaya untuk pengairan), 5% (apabila ada biaya untuk pengairan)
Adapun hasil pertanian/perkbunan yang bukan makanan pokok seperti tembakau, teh, karet, buah-buahan, dan lain-lain perhitungannya disamakan dengan harta perniagaan. Nisabnya senilai dengan harga emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.
Zakat Profesi
Para ulama salaf (terdahulu) tidak merumuskan adanya zakat profesi karena pada waktu mereka berijtihad tentang zakat, belum ada profesi yang beragam seperti yang ada pada zaman modern ini. Para ulama khalaf (sekarang) berijtihad bahwa pendapatan dari para profesional itu juga harus dikeluarkan zakatnya dengan ketentuan nisabnya sama dengan emas dan kadar zakatnya 2,5%. Teknis pemberiannya bisa setiap tahun, setiap bulan, atau setiap saat mendapatkannya.
Orang yang berhak Menerima Zakat (mustahiq)
1. Fakir
Fakir ialah orang yang memiliki harta sangat sedikit, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Miskin
Miskin ialah keadaan orang yang mempunyai sedikit harta dan penghasilan, serta tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil
Amil ialah orang yang mempunyai tugas untuk mengurus zakat mulai dari pengumpulan sampai kepada pembagiannya.
4. Muallaf
Muallaf ialah orang yang hatinya masih lemah, seperti baru saja masuk Islam. Zakat muallaf ini untuk memantapkan hatinya.
5. Riqab
Pada zaman awal perkembangan Islam, zakat ini digunakan juga untuk menghapus sistem perbudakan dengan cara memerdekaan budak dari majikannya. Setelah dimerdekakan, budak itu mempunyai kebebasan hidup sebagaimana layaknya.
6. Gharim
Gharim ialah orang yang mempunyai banyak hutang.
7. Sabilillah
Sabilillah ialah segala usaha yang bertujuan untuk menegaskan agama Allah, seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dakwah, panti asuhan, dan lain-lain.
8. Ibnu Sabil
Ibnu sabil ialah orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan perjalanan yang dilakukan itu bukan untuk maksiat, seperti menuntut ilmu, berdakwah, silahturrahmi dan lain-lain.
Hikmah Zakat:
1. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt.
2. Mengurangi kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin.
3. Menyucikan diri dari dosa dan memurnikan jiwa (tazkiyatun nafs).
4. Menumbuhkan sifat dermawan dan mengikis sifat kikir.
5. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
6. Menolong, membantu dan membina kaum dhu'afa (orang yang lemah secara ekonomi) maupun mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih sejahtera.
7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, rukun, dan damai.
TERIMA KASIH :))
SEMOGA DAPAT MEMBANTU DALAM MENGERJAKAN SOAL MAUPUN PERTANYAAN,,, YA🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar